PanturaPress.com, Sumenep – Pemerintah kabupaten Sumenep melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Sumenep di tahun 2025 ini kembali melaksanakan program strategis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan sanitasi (MCK dan tangki septik) untuk tingkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dedi Falahuddin, mengungkapkan, program SPAM dan MCK ini ditujukan khusus untuk warga kurang mampu, daerah rawan kekeringan, dan kawasan dengan angka stunting tinggi, yang tersebar di sejumlah wilayah daratan dan kepulauan di kabupaten Sumenep.
"Alhamdulillah untuk tahun 2025 pembangunan 12 titik MCK dan 3 titik SPAM sudah rampung 100%," katanya. Kamis (20/11/2025)
Program pembangunan ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan air bersih, mengubah perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan), dan secara keseluruhan meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Program tersebut digarap secara merata, mencakup wilayah daratan hingga kepulauan," ujarnya.
Menurutnya, program tersebut diberikan kepada warga kurang mampu dan daerah yang masih menghadapi persoalan sanitasi serta gizi buruk.
“Kalau MCK, kita bangun di sejumlah masjid, musholla, Sedangkan tangki septik disebar di desa-desa,"imbuhnya.
Sedangkan anggaran Pembangunan Program tangki septik tersebut dibangun di 3 titik lokasi, sedangkan fasilitas MCK di 12 titik. Dan pembangunan MCK dibiayai dari APBD Sumenep.
Program ini difokuskan untuk mengatasi persoalan kekeringan yang masih terjadi di beberapa wilayah.
“Kami ingin menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat di daerah rawan krisis air,”paparnya.
Selain itu juga, Dedi menegaskan program sanitasi dan air bersih ini tidak disalurkan secara asal. Pihaknya melakukan verifikasi agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh warga yang membutuhkan. Dan sasaran utamanya warga kurang mampu dan daerah dengan tingkat stunting tinggi.
“Program ini juga menjadi langkah nyata Pemkab Sumenep dalam mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi buang air besar sembarangan (BABS), sekaligus mendukung upaya penurunan angka stunting."tutupnya.(Min)
