PanturaPress.com, Pati-Astuti Foundation, di bawah kepemimpinan Padina Mahardikasari Budi Astuti (Andin), kembali menggelar workshop pemberdayaan perempuan di Pati. Kali ini, fokusnya adalah pelatihan merangkai kue, merupakan kelanjutan dari workshop sebelumnya yang meliputi merangkai bunga dan tata rias. Minggu, 1/6/2025.
Andin menjelaskan bahwa Astuti Foundation merupakan yayasan yang fokus pada isu perempuan dan anak, dengan berbagai program yang telah dijalankan, termasuk penyediaan nasi bungkus darurat, bakti sosial, sosialisasi HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi Remaja, serta serangkaian workshop.
Workshop dekorasi kue ini memiliki tujuan ganda. Pertama, memberikan wadah aman bagi perempuan, khususnya ibu rumah tangga, untuk berbagi pengalaman, berpendapat, dan saling mendukung. Seringkali, perempuan, terutama ibu rumah tangga, memiliki keterbatasan ruang gerak dan kesempatan untuk mengekspresikan diri.
Workshop ini diharapkan menjadi ruang bagi mereka untuk berbagi cerita, termasuk pengalaman yang mungkin menyakitkan seperti pelecehan seksual, dengan dukungan dan bantuan dari yayasan. Astuti Foundation siap membantu proses pelaporan dan pendampingan bagi korban pelecehan.
Kedua, workshop ini bertujuan memberdayakan perempuan melalui peningkatan keterampilan. Pelatihan dekorasi kue dipilih karena potensi pengembangannya yang besar. Peserta tidak hanya belajar teknik dekorasi, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan di bidang kuliner.
Dibandingkan workshop tata rias sebelumnya yang diikuti 30 peserta, workshop dekorasi kue ini dibatasi hanya 10 peserta agar instruktur dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif dan detail. Pemilihan kolaborator perempuan dalam penyelenggaraan workshop ini juga sejalan dengan komitmen yayasan untuk memberdayakan sesama perempuan.
Andin menekankan pentingnya ruang bagi perempuan untuk berpendapat dan aktif dalam berbagai kegiatan positif. Seringkali, perempuan yang vokal dianggap ambisius atau melawan laki-laki. Workshop ini menjadi wadah untuk menghilangkan hambatan tersebut dan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam masyarakat.
Astuti Foundation berdiri sejak pertengahan Juli 2024. Selama hampir satu tahun beroperasi, yayasan ini telah menangani berbagai kasus, termasuk penyebaran foto-foto tidak senonoh oleh mantan pacar dan kasus pelecehan seksual di Pati dan Yogyakarta.
Andin menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan korban, dengan selalu mendahulukan diskusi dan persetujuan korban, tanpa memaksa mereka untuk mengambil langkah tertentu. Yayasan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang berorientasi pada pemulihan dan pemberdayaan korban. (Ars)