PanturaPress.com, Pati – Kekecewaan mendalam menyelimuti warga Dukuh Sono, Desa Tambahagung RT 6, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Dana bantuan sebesar Rp30 juta dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang ditujukan untuk meringankan beban para korban bencana angin puting beliung yang melanda daerah tersebut pada bulan April lalu, hingga kini belum juga disalurkan. Padahal, dana tersebut telah resmi diserahkan langsung oleh Bupati Pati kepada Kepala Desa Tambahagung pada tanggal 27 April 2025 di posko bencana, disaksikan oleh banyak warga setempat.
Ketidakjelasan penyaluran dana bantuan ini menimbulkan keresahan dan kecurigaan di tengah masyarakat. Ironisnya, bantuan dari berbagai pihak lain, baik dari pemerintah maupun lembaga sosial lainnya, telah mulai diterima dan memberikan sedikit kelegaan bagi para korban yang rumahnya rusak parah akibat amukan angin puting beliung tersebut. Namun, dana Baznas yang jumlahnya paling besar justru ‘menghilang’ tanpa ada kejelasan informasi mengenai keberadaannya.
“Saya heran, bantuan dari banyak pihak sudah kami terima, mulai dari tetangga, relawan, hingga pemerintah desa. Tapi bantuan dari Baznas yang paling besar ini sampai sekarang tidak ada kabarnya. Rumah saya hancur, butuh biaya besar untuk perbaikan,” ungkap Rosyid, salah satu warga Dukuh Sono yang rumahnya mengalami kerusakan signifikan akibat bencana tersebut. Pernyataan Rosyid mewakili keresahan banyak warga lainnya yang berharap dana tersebut dapat segera membantu proses perbaikan rumah dan pemulihan kehidupan mereka.
Kecurigaan masyarakat pun semakin menguat. Berbagai pertanyaan muncul di tengah masyarakat, apakah dana tersebut benar-benar telah sampai di tangan yang berhak atau justru ‘menginap’ di tempat lain. Ketidakjelasan ini semakin memperparah situasi yang sudah sulit bagi para korban yang masih berjuang untuk bangkit dari keterpurukan.
Menanggapi hal ini, Ketua UPZIS (Unit Pengumpul Zakat, Infaq, dan Shadaqah) MWC NU Tambakromo, menyatakan akan segera melakukan investigasi internal dan mendesak pihak-pihak terkait untuk bertindak transparan. Langkah ini diambil untuk memastikan keadilan bagi para korban dan memberikan kejelasan atas penggunaan dana bantuan tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengawal penyaluran dana bantuan agar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.
Masyarakat Dukuh Sono dan berbagai elemen masyarakat lainnya kini bersatu untuk mengawal penyaluran dana bantuan tersebut. Mereka berharap agar bantuan yang seharusnya menjadi harapan dan penyelamat justru tidak menjadi sumber kekecewaan dan ketidakadilan. Aksi pengawalan ini dilakukan agar bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak menerimanya dan dapat meringankan beban para korban yang tengah berjuang untuk memperbaiki kehidupan mereka pasca bencana.
Bagi Anda yang memiliki informasi terkait kasus ini atau ingin ikut mengawasi penyaluran bantuan, silakan hubungi Ketua UPZIS MWC NU Tambakromo atau lembaga terkait lainnya. Mari bersama-sama kita pastikan bantuan sampai kepada yang berhak dan benar-benar membantu meringankan beban korban bencana angin puting beliung di Dukuh Sono. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci penting dalam penyaluran bantuan kemanusiaan. (Ars)